Sabtu, 10 September 2016

Perpisahan Tidak Membuat Kita Lemah (Semi Fiksi)

         "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan" aku gak tau itu kata-kata siapa, yang penting itu bukan kata-kata ku. Kalau gak ada perpisahan, sempurna banget hidupmu.

         Kenapa terlambat seminggu aku nulis entri baru lagi ? ya karna tulisan yang bagus itu membutuhkan proses, tidak sebentar. Untuk apa menulis ber part-part kalau intinya cuman di part sekian, situ lagi nulis naskah sinetron ?.

         "Perpisahan tidak membuat kita lemah" itu kata-kata ku ? oh bukan, aku cuman kopas, yang aku tahu itu kata-kata yang bagus jadi aku pakai, maaf ya. Kenapa aku menulis perpisahan ?, ini berhubungan dengan seorang blogger yang handal, pintar menulis, mempunyai karakteristik yang baik, tentu saja itu semua didapat dari ku, dia pindah ke daerah semi "terpencil" di Jogja, kenapa aku tahu ? ya karna aku membaca artikelnya 5 menit yang lalu, lalu bagaimana perpisahannya ?.

          Sabtu, tgl (sekian) bulan (sekian), saat istirahat kegiatan rutin Pramuka, dia (orang yang aku bicarakan diatas) datang, tadinya ingin kami lempari batu, namun kasihan saja. Saat perpisahan berlangsung, dia mengatakan "Pramuka" sebagai kalimat terakhirnya di sekolah, saat dia pergi dan diantar oleh temanku dengan sepeda motor, dia duduk ditengah kaya cabe-cabean :v , aku tendang motornya sampai terjatuh dan terguling sampai remuk dan motornya aku tempeli dengan C4, o tidak, aku tidak sebaik itu. (ulang) Saat dia ingin pergi, dia menjabat tanganku seraya berkata "dap..". Sekarang dia sudah pergi, selamat tinggal kawanku, semoga engkau tenang di alam sana.